Konservasi Energi Mekanik

 Nama: Abdul Qadir Zuhdi

Nim:230102019

Prodi: Teknik Mesin Reg B

Konservasi Energi Mekanik

Energi Mekanik

Ini adalah kapasitas suatu benda untuk melakukan usaha berdasarkan gerak atau konfigurasi (posisinya). Energi Mekanik adalah jumlah dari dua istilah energi berikut:

  • Energi kinetik.  Merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha berdasarkan geraknya. Misalnya, energi kinetik Angin mempunyai kapasitas untuk memutar bilah kincir angin sehingga menghasilkan listrik. Energi kinetik dinyatakan sebagai, dimana K adalah energi kinetik benda dalam joule (J), m adalah massa benda dalam kilogram dan v adalah kecepatan benda:

  • Energi potensial.  Ini adalah kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha berdasarkan konfigurasi atau posisinya. Misalnya, pegas yang dikompresi dapat melakukan kerja bila dilepaskan. Untuk keperluan artikel ini, kita akan fokus pada energi potensial suatu benda berdasarkan posisinya terhadap gravitasi bumi. Energi potensial dapat dinyatakan sebagai:

Dimana V adalah energi potensial benda dalam joule (J), m adalah massa benda dalam kilogram, g adalah konstanta gravitasi bumi (9,8 m/s²), dan h adalah tinggi benda dari permukaan bumi. Sekarang, kita mengetahui bahwa percepatan suatu benda yang dipengaruhi gaya gravitasi bumi akan berbeda-beda menurut jaraknya dari pusat gravitasi bumi.

Namun, ketinggian permukaan sangat kecil jika dibandingkan dengan jari-jari bumi, sehingga dalam praktiknya, g dianggap konstan.

Telusuri Topik lainnya di bawah Energi dan Daya Kerja

Konservasi Energi Mekanik

Jumlah total energi kinetik dan potensial suatu benda pada suatu titik waktu tertentu adalah energi mekanik totalnya. Hukum kekekalan energi mengatakan “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.”

Artinya, pada gaya konservatif, jumlah total energi kinetik dan energi potensial suatu benda tetap konstan. Sebelum kita membahas subjek ini lebih jauh, mari kita berkonsentrasi pada sifat gaya konservatif.

Kekuatan Konservatif

Gaya konservatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Gaya konservatif diturunkan dari besaran skalar. Misalnya, gaya yang menyebabkan perpindahan atau mengurangi laju perpindahan dalam satu dimensi tanpa adanya gesekan yang terlibat dalam gerak tersebut.
  • Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif bergantung pada titik akhir geraknya. Misalnya W adalah usaha yang dilakukan, K (f) adalah energi kinetik benda pada posisi akhir dan K (i) adalah energi kinetik benda pada posisi awal:

  • Usaha yang dilakukan gaya konservatif pada lintasan tertutup adalah nol. Di sini, W adalah usaha yang dilakukan, F adalah gaya konservatif dan d adalah vektor perpindahan. Pada loop tertutup, perpindahannya nol. Oleh karena itu, usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif F adalah nol berapapun besarnya.

Bukti Kekekalan Energi Mekanik

Di sini, Δx adalah perpindahan benda di bawah gaya konservatif F. Dengan menerapkan teorema usaha-energi, kita mendapatkan: ΔK = F(x) Δx. Karena gaya bersifat konservatif, perubahan Energi potensial dapat didefinisikan sebagai ΔV = – F(x) Δx. Karena itu,

ΔK + ΔV = 0 atau Δ(K + V) = 0

Oleh karena itu untuk setiap perpindahan sebesar Δx, selisih antara jumlah energi kinetik dan energi potensial suatu benda adalah nol. Dengan kata lain, jumlah energi kinetik dan energi potensial suatu benda adalah konstan di bawah gaya konservatif. Oleh karena itu, kekekalan energi mekanik terbukti.

contoh soal:

 Sebuah benda bermassa 2kg digantungkan pada seutas tali ringan yang panjangnya 10m. Benda tersebut diberi kecepatan horizontal 50m/s. Hitunglah kelajuan massa tersebut di titik B.

Solusi :

Energi potensial di titik A, V(A) = mgh(A)
Energi kinetik di titik A, K(A) = (mv²)/2 = (2 × 2500)/2 = 2500J
Jadi, energi mekanik total di titik A, K(A) + V(A) = [2500 + V(A)]J

Energi potensial di titik B, V(B) = mg h(B) = mgh (A+10) = mg h(A) + 2 × 9,8 × 10 = [V(A) + 196]J Energi kinetik di titik
B , K(B) = (mv²)/2
Jadi, energi mekanik total di titik B, K(B) + V(B) = [K(B) + V(A) + 196]J

Dengan menerapkan hukum kekekalan energi,
V(A) + K(A) = V(B) + K(B)
Jadi, V(A) + 2500 = K(B) + V(A) + 196
atau K (B) = 2500 – 196

Jadi: (mv²)/2 = 2304
(2×v²)/2 = 2304
v = [2304] ½
Jadi, kecepatan massa di titik B = 48m/s

referensi dari: https://www.toppr.com/guides/physics/work-energy-and-power/conservation-of-mechanical-energy/




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinamika Fluida

Kelistrikan dan Kemagnetan

Gelombang dan Getaran